Setiap tahun, pada tanggal 5 Juni, dunia merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Hari ini merupakan momen penting yang dirayakan secara global untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlindungan lingkungan dan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.
Bagaimana proses terbentuknya sejarah penetapan hari Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni? Simak ulasan menariknya dalam pembahasan berikut!
1. Sejarah dan Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023
Sejarah penetapan Hari Lingkungan Hidup bermula pada tahun 1972 ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi tentang Lingkungan Manusia di Stockholm, Swedia. Konferensi ini merupakan konferensi internasional pertama yang secara khusus membahas masalah lingkungan secara global.
Konferensi Stockholm pada tahun 1972 dihadiri oleh perwakilan dari 113 negara, termasuk pemimpin negara dan organisasi internasional. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas isu-isu lingkungan sedunia yang dihadapi dunia pada saat itu dan mendorong tindakan kooperatif untuk melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Dalam hasil konferensi tersebut, dinyatakan bahwa penting untuk meningkatkan kesadaran dan pengertian masyarakat tentang isu lingkungan. Selain itu, ditekankan juga perlunya kerjasama internasional dalam melindungi lingkungan hidup.
Sebagai tindak lanjut dari Konferensi Stockholm, pada tanggal 15 Desember 1972, Majelis Umum PBB mengeluarkan Resolusi 2994 (XXVII) yang menetapkan tanggal 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Penetapan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat dunia untuk menyatukan langkah dan mengambil tindakan positif dalam menjaga keberlanjutan dan keseimbangan lingkungan.
Setiap tahun, Hari Lingkungan Hidup Sedunia dirayakan secara global dengan tema yang berbeda-beda. Tema-tema ini bertujuan untuk memfokuskan perhatian publik pada isu-isu lingkungan yang mendesak dan menginspirasi tindakan yang bertujuan untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan hidup.
Sejak penetapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, perayaan ini telah menjadi momen penting yang digunakan untuk mengedukasi masyarakat tentang perlindungan lingkungan, merangsang kesadaran, dan mendorong tindakan yang berkelanjutan dalam menjaga keberlanjutan bumi kita.
Dalam beberapa dekade terakhir, perhatian terhadap isu lingkungan semakin meningkat di seluruh dunia, dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia telah menjadi platform penting untuk membangun kesadaran, kerjasama, dan tindakan nyata dalam menghadapi tantangan lingkungan global yang kompleks.
Dikutip dari laman worldenvironmentday.global, tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2023 sendiri akan berfokus pada solusi polusi plastik di bawah kampanye #BeatPlasticPollution.
Baca juga: Alasan AB Kardus Disebut Sustainable Packaging, Meskipun Terbuat dari Plastik
2. Contoh perilaku masyarakat yang berdampak negatif terhadap lingkungan
Apa saja contoh perilaku masyarakat yang berdampak negatif bagi lingkungan? Beberapa contohnya ialah sebagai berikut:
- Membuang sampah sembarangan: Membuang sampah tidak pada tempatnya dapat menyebabkan lingkungan menjadi kumuh, sehingga dapat menyebabkan sejumlah hal negatif salah satunya ialah tumpukan sampah dapat menjadi sumber penyakit yang berbahaya bagi masyarakat.
- Pembakaran limbah: Pembakaran limbah, terutama limbah padat, seperti sampah rumah tangga dan limbah industri, menghasilkan polusi udara yang berbahaya. Limbah padat yang dibakar dapat mengeluarkan zat-zat beracun dan gas rumah kaca ke atmosfer, menyebabkan pencemaran udara dan masalah kesehatan.
- Penggunaan bahan bakar fosil: Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara, untuk kebutuhan energi menyebabkan emisi gas rumah kaca yang bertanggung jawab atas perubahan iklim. Emisi ini menyebabkan pemanasan global, perubahan suhu ekstrem, pencairan es di kutub, dan perubahan cuaca yang tidak stabil.
- Penggunaan pestisida dan bahan kimia berbahaya: Penggunaan pestisida dan bahan kimia berbahaya dalam pertanian dan industri dapat mencemari tanah, air, dan udara. Hal ini merusak ekosistem alami, mengancam keanekaragaman hayati, dan berpotensi membahayakan kesehatan manusia.
- Deforestasi: Pembabatan hutan secara besar-besaran untuk kepentingan industri, pertanian, dan pemukiman manusia menyebabkan kerugian habitat alami, kehilangan keanekaragaman hayati, dan melepaskan karbon yang disimpan dalam tumbuhan. Deforestasi juga berkontribusi pada perubahan iklim dan kehilangan ekosistem penting.
- Pembuangan limbah yang tidak tepat: Pembuangan limbah industri dan rumah tangga yang tidak tepat, termasuk limbah kimia dan limbah berbahaya, dapat mencemari air tanah dan perairan permukaan. Limbah tersebut merusak ekosistem air, mengancam kehidupan akuatik, dan membahayakan kesehatan manusia.
- Overkonsumsi dan pemborosan: Pola konsumsi yang berlebihan dan pemborosan sumber daya alam menyebabkan tekanan yang besar pada lingkungan. Permintaan yang tinggi terhadap produk-produk yang tidak ramah lingkungan, seperti barang-barang sekali pakai atau produk dengan umur pakai singkat, menyebabkan penggunaan sumber daya yang berlebihan dan peningkatan limbah.
- Penggunaan plastik sekali pakai: Penggunaan plastik sekali pakai, seperti kantong plastik, botol air mineral, dan peralatan makanan plastik, menyebabkan masalah serius dalam hal pencemaran lingkungan. Plastik sulit terurai dan dapat mencemari ekosistem laut, mengancam kehidupan laut, dan merusak habitat alami.
Salah satu masalah serius yang sedang kita hadapi adalah penggunaan plastik sekali pakai. Sampah plastik sulit terurai dan berkontribusi pada pencemaran lautan dan kerusakan ekosistem. Untuk mengatasi hal ini, ALVAboard telah berusaha untuk menghasilkan kardus plastik ramah lingkungan sebagai alternatif yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Pada kesempatan ini, ALVAboard yang telah mengambil inisiatif dalam memproduksi kardus plastik ramah lingkungan. Meskipun terbuat dari plastik ALVAboard mengusung misi sebagai perusahaan sustainable packaging dengan cara memproduksi kardus plastik yang dapat dipakai secara berulang.
Sebagai makhluk hidup yang tinggal di Bumi ini, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi lingkungan sekitar kita. Dalam beberapa dekade terakhir, kita telah menyaksikan dampak destruktif dari polusi, perubahan iklim, dan kerusakan lingkungan lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendorong inovasi dan mengadopsi solusi ramah lingkungan yang dapat membantu mengurangi dampak negatif yang kita ciptakan.
ALVAboard adalah perusahaan yang berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan melalui inovasi dalam industri kemasan sustainable packaging. Mereka telah mengembangkan teknologi yang memungkinkan mereka untuk memproduksi kardus plastik yang ramah lingkungan. Kardus ini terbuat dari material polypropylene daur ulang, yang selanjutnya dapat didaur ulang kembali setelah digunakan dengan cara dikembalikan kepada ALVAboard atau digunakan kembali sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Jadi dalam hal ini, kebiasaan mata rantai penggunaan polusi plastik sekali pakai tidak terputus secara sepihak sehingga sejalan dengan tema Hari Lingkungan Sedunia 2023 yakni #BeatPlasticPollution.
Dengan demikian, ALVAboard telah membuktikan bahwa solusi yang ramah lingkungan tidak perlu mengorbankan kualitas dan efisiensi. Diketahui plastik yang tidak didaur ulang setara dengan 3,8% emisi gas rumah kaca global, yang menjadikannya salah satu pencemar terbesar. Inilah mengapa daur ulang sangat penting. Plastik dibuat dengan proses yang jauh lebih efisien, membutuhkan energi 40% lebih sedikit. Dengan begitu, terhadap ALVAboard melalui produk-produknya yang ramah lingkungan sangat penting dalam mengubah paradigma penggunaan plastik.
Baca juga: Cari Kardus Makanan? ALVAboard Solusinya!
Sebagai individu, kita juga memiliki peran yang signifikan dalam mendukung kardus plastik ramah lingkungan ini. Dengan mengadopsi penggunaan kardus ini, kita dapat membantu mengurangi konsumsi plastik sekali pakai dan mendorong perubahan menuju lingkungan yang lebih bersih dan lestari.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni adalah kesempatan bagi kita semua untuk merefleksikan pentingnya menjaga dan melindungi lingkungan demi keberlangsungan hidup generasi sekarang dan generasi selanjutnya. Dukungan terhadap penggunaan produk-produk non sekali pakai dapat dimulai dengan memberli produk-produk ALVAboard di Tokopedia, Shopee, BliBli, Bukalapak, Tiktok Shop, Paxel Market dan Lazada.