5 Sayuran yang Bisa Diekspor dengan Nilai Tertinggi

sayuran yang bisa diekspor

Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki hasil pertanian menjanjikan. Berbagai jenis sayuran berkualitas dapat tumbuh subur di tanah air dan membuka peluang besar bagi para pelaku agribisnis.

Nah, untuk membawa produk lokal ke level dunia, kita perlu melakukan ekspor. Namun, tidak semua sayuran memiliki nilai jual sama. 

Dalam pembahasan kali ini, mari cari tahu sayuran apa saja yang bisa diekspor dengan nilai tertinggi dan paling menjanjikan!

Pemilihan Sayuran Untuk Diekspor

Tidak semua sayuran dapat diekspor. Anda perlu riset dan seleksi cermat berdasarkan beberapa faktor berikut:

1. Prioritaskan Sayuran Tahan Lama dan Umur Simpan Panjang

Proses ekspor dapat memakan waktu berhari-hari. Sebab itu, sayuran yang akan diekspor harus punya daya tahan dan umur simpan lama.

Sayuran dengan umur simpan pendek, contohnya daun bayam atau kangkung, akan sulit bertahan selama perjalanan jauh. 

Sementara sayuran seperti bawang merah, kentang, atau kubis memiliki daya tahan yang lebih baik.

2. Sayuran dalam Kondisi Baik

Setiap sayuran yang dikirim harus berada dalam kondisi prima. Standar internasional sangat ketat dan tidak memberikan toleransi terhadap produk berkualitas rendah.

Lakukan proses seleksi dan sortasi untuk memastikan hanya produk berkualitas tinggi yang akan dikirim ke luar negeri.

Usahakan setiap sayuran tidak ada tanda-tanda kerusakan, layu, atau serangan hama dan penyakit. Selain itu, sayuran yang akan diekspor harus memiliki warna cerah, tekstur yang masih segar, dan bentuk sesuai grade ekspor. 

3. Riset Pasar Tujuan Ekspor

Setiap negara memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda-beda terhadap jenis sayuran tertentu. 

Misalnya, negara-negara di Timur Tengah menyukai bawang merah berkualitas tinggi, sementara negara-negara Eropa lebih tertarik pada sayuran organik atau varietas tertentu yang sulit ditemukan di negara mereka. 

Anda perlu memahami selera pasar, musim permintaan, dan tren konsumsi di negara tujuan guna memilih komoditas yang tepat dan menguntungkan.

Baca Juga: 5 Cara Packing Sayuran untuk Ekspor, Awet Sampai Tujuan

5 Sayuran yang Memiliki Nilai Ekspor Tinggi

1. Bawang Merah

Bawang merah adalah salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia karena permintaannya yang tinggi, terutama di negara-negara Asia Tenggara.

Berdasarkan data, pada tahun 2023 saja, Indonesia berhasil mengekspor sekitar 9.430 ton bawang merah dengan total nilai mencapai USD 11,67 juta

Negara tujuan utamanya adalah Thailand, yang membeli hingga 6.000 ton senilai USD 8 juta, serta Singapura dan Malaysia.

Nilai ekspor yang besar ini memberikan keuntungan besar pula bagi petani. Sebagai contoh, petani di Brebes bisa meraih keuntungan hingga Rp620 juta per hektar dalam satu musim tanam. 

Ditambah produksi nasional yang mencapai 1,98 juta ton per tahun, potensi bawang merah sebagai produk ekspor sangat besar.

2. Sayuran Daun Hijau

Sayuran daun hijau, seperti pakcoy, caisim, selada, dan bayam, memiliki potensi ekspor yang besar. 

Permintaan pasar internasional juga terus meningkat seiring dengan tren gaya hidup sehat di berbagai negara.

Data pertumbuhan ekspor di sektor hortikultura pun sangat positif. Pada Oktober 2023, nilai ekspor hortikultura Indonesia mencapai USD 113,4 juta, naik sebesar 35,78% dibandingkan tahun sebelumnya.

Cara sukses di pasar ini adalah menjaga kualitas produk agar sesuai standar ekspor yang ketat. Jika berhasil, budidaya sayuran daun hijau mampu memberikan keuntungan besar bagi para petani.

Baca Juga: 5 Cara Ekspor Sayuran ke Luar Negeri agar Tetap Awet!

3. Cabai Besar dan Rawit

Cabai, baik yang besar maupun rawit, merupakan komoditas ekspor menguntungkan bagi Indonesia. 

Permintaan dari pasar internasional, terutama negara-negara Timur Tengah, membuat nilainya sangat tinggi.

Pada tahun 2023, total ekspor cabai Indonesia (segar dan olahan) mencapai 9,77 ribu ton dengan nilai fantastis sebesar USD 19 juta

Negara tujuan utama adalah Arab Saudi, yang mengimpor cabai senilai USD 7,8 juta (3.822 ton) dari Indonesia.

4. Kentang

Kentang Indonesia punya daya saing kuat di pasar ekspor, khususnya di kawasan Asia Tenggara. 

Tingkat pertumbuhan tahunannya mencapai 7,42% di pasar ekspor. Beberapa negara tujuan utamanya antara lain Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong, hingga Amerika Serikat.

Bagi petani, budidaya kentang juga sangat menguntungkan. Keuntungan per hektar dalam satu musim tanam bisa bervariasi tergantung lokasi, misalnya:

  • Jawa Tengah: mencapai rata-rata Rp 53 juta.
  • Jawa Barat: mencapai rata-rata Rp 47,8 juta.
  • Kabupaten Kerinci: mencapai sekitar Rp 24,6 juta.

5. Kubis

Kubis merupakan salah satu sayuran andalan Indonesia di pasar ekspor. Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Jawa Tengah menjadi sentra produksi utamanya.

Nilai ekspor kubis pun menunjukkan pertumbuhan kuat. Sebagai contoh, hanya dari Sumatera Utara saja, nilai ekspor pada semester pertama 2023 berhasil mencapai Rp 36,69 miliar, meningkat 20,21% dari tahun sebelumnya.

Keuntungan yang didapat per hektar dalam satu musim tanam juga cukup fantastis. Misalnya, di Rejang Lebong, keuntungan para petani bisa mencapai Rp 27,4 juta.

Baca Juga: 5 Cara Ekspor Buah ke Luar Negeri yang Mesti Diperhatikan!

Butuh Kontainer untuk Ekspor Sayur?

box untuk ekspor

Pengiriman sayuran untuk ekspor membutuhkan kemasan khusus agar kualitasnya tetap terjaga hingga tiba di negara tujuan. 

Untuk itu, kontainer PP board dari ALVAboard didesain khusus untuk kebutuhan ekspor sayuran agar tetap terjaga kualitasnya sampai di tujuan.

Mengapa harus pakai ALVAboard untuk ekspor sayur? 

✅ Strukturnya kokoh, kuat dan tahan banting, mampu melindungi sayuran dari risiko tertindih dan rusak selama di perjalanan. 

✅ Materialnya tahan air dan anti lembap untuk mencegah pembusukan, serta menjaga sayuran tetap segar dan renyah.

Ringan, dapat digunakan berulang kali, dan sudah food grade.

Yuk, pesan kontainer sayur custom Anda sekarang dan pastikan produk Anda tiba dengan kualitas terbaik!

Share the Post:

Related Posts