3 Alasan Kemasan Frozen Food Harus Food Grade

omset usaha frozen food

Di tengah meningkatnya permintaan terhadap makanan beku atau frozen food, kualitas kemasan menjadi perhatian utama para pelaku usaha. Tidak hanya soal estetika atau branding, melainkan juga soal keamanan pangan. Pasalnya, makanan beku umumnya disimpan dalam waktu lama dan harus melewati rantai distribusi yang kompleks; mulai dari produsen, distributor, hingga ke tangan konsumen. Dalam konteks inilah, kemasan berstandar food grade menjadi sangat krusial.

Kemasan bukan sekadar pelindung fisik. Ia merupakan “tameng” pertama terhadap kontaminasi, perubahan suhu ekstrem, dan potensi migrasi zat kimia dari kemasan ke makanan. Untuk frozen food yang sangat bergantung pada kualitas penyimpanan dan suhu, kesalahan memilih kemasan bisa berdampak langsung pada kesehatan konsumen dan reputasi merek.

Apa Itu Food Grade?

Istilah food grade merujuk pada material yang aman bersentuhan langsung dengan makanan. Artinya, bahan tersebut tidak mengandung zat berbahaya dan tidak akan melepaskan zat kimia yang bisa mencemari makanan, terutama saat terkena suhu tinggi atau rendah.

Dilansir dari U.S. Food and Drug Administration (FDA), material food grade harus lolos uji migrasi kimia dan dinyatakan tidak mengganggu kandungan nutrisi atau menimbulkan efek toksik pada makanan. Sementara menurut BPOM RI, kemasan pangan yang aman tidak boleh mengandung toksidan seperti logam berat (timbal dan arsenik), mampu menjaga bentuk, rasa, higenis, dan gizi, hingga senyawa bahan toksik kemasan tidak boleh bermigrasi ke dalam bahan pangan terkemas.

Kenapa Kemasan Frozen Food Harus Food Grade?

Frozen food atau makanan beku adalah produk yang sangat sensitif terhadap suhu, waktu simpan, dan kualitas kemasan. Proses pembekuan memang dapat memperpanjang masa simpan makanan, namun hanya jika dikombinasikan dengan kemasan yang aman dan sesuai standar. Salah satu standar utama tersebut adalah food grade, yaitu kemasan yang aman bersentuhan langsung dengan makanan tanpa menimbulkan reaksi kimia yang membahayakan.

Setidaknya ada tiga alasan krusial mengapa frozen food harus dikemas menggunakan material food grade:

1. Mencegah Kontaminasi Zat Berbahaya dari Kemasan

Ketika makanan disimpan dalam suhu beku (biasanya sekitar -18°C hingga -25°C), material kemasan akan berada dalam kondisi ekstrem untuk waktu yang cukup lama. Jika bahan kemasan tersebut tidak food grade, maka ada kemungkinan besar terjadi migrasi zat kimia dari kemasan ke dalam makanan.

Dilansir dari Flexypack, bahan non-food grade bisa mengandung senyawa berbahaya seperti BPA (Bisphenol-A), phthalates, atau logam berat. Zat-zat ini bisa terlepas ke makanan, apalagi jika terjadi fluktuasi suhu (misalnya saat proses distribusi). Jika dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang, zat berbahaya ini dapat meningkatkan risiko gangguan hormon, kanker, hingga kerusakan organ dalam.

2. Menjaga Kualitas Gizi dan Rasa Makanan

Salah satu alasan utama konsumen membeli frozen food adalah karena harapan mereka akan kualitas gizi dan rasa yang tetap terjaga, seolah-olah makanan tersebut baru dimasak. Namun, jika kemasan yang digunakan tidak sesuai, maka bisa terjadi oksidasi, kontaminasi bau, hingga perubahan tekstur pada makanan.

Menurut artikel dari Paperocks, kemasan food grade dirancang untuk menjaga kestabilan makanan, tidak bereaksi terhadap minyak, air, atau es, dan tidak menyebabkan perubahan pada komposisi makanan. Dengan kata lain, kemasan yang tepat akan mengunci kesegaran, aroma, dan nutrisi makanan beku dengan lebih optimal.

3. Memenuhi Regulasi Keamanan Pangan dan Meningkatkan Citra Merek

Dalam dunia industri makanan, standar regulasi sangat ketat. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan, serta lembaga ekspor mengharuskan semua produsen makanan untuk menggunakan kemasan yang memenuhi standar food grade. Gagal mematuhi hal ini bisa mengakibatkan penarikan produk dari pasaran, denda hukum, bahkan hilangnya izin edar.

Dengan mempertimbangkan hal diatas, sudah seharusnya para pelaku usaha memilih kemasan frozen food yang benar-benar tersertifikasi food grade, bukan sekadar murah atau tampak praktis. Kesalahan di titik ini bisa sangat mahal harganya, bukan hanya dari sisi biaya produksi, tetapi juga dari kepercayaan pelanggan yang mungkin hilang selamanya.

Bagaimana Cara Mengetahui Kemasan Sudah Food Grade?

Menentukan apakah sebuah kemasan benar-benar food grade bukan sekadar melihat tampilannya yang bersih atau kokoh. Ada banyak kemasan yang tampak kuat dan menarik secara visual, tetapi tidak aman digunakan untuk kontak langsung dengan makanan, apalagi makanan beku yang disimpan dalam suhu ekstrem.

Berikut ini beberapa cara praktis dan teknis untuk mengetahui apakah kemasan Anda sudah memenuhi standar food grade:

1. Cek Label, Logo, atau Sertifikasi pada Produk

Cara paling umum dan cepat adalah dengan memeriksa simbol atau label pada kemasan. Beberapa simbol internasional dan nasional yang menandakan kemasan food grade antara lain:

I. Simbol Garpu dan Gelas

Ikon ini biasanya dicetak di bagian bawah atau samping kemasan plastik atau kardus, menandakan bahwa produk aman untuk bersentuhan langsung dengan makanan.

II. Sertifikasi FDA (Food and Drug Administration)

Jika produk menyatakan bahwa bahannya lolos FDA (AS), maka ia telah melewati uji migrasi bahan kimia dan aman untuk makanan.

III. Sertifikasi BPOM atau LPPOM MUI (Indonesia)

Produk lokal biasanya mencantumkan hasil uji dari lembaga seperti BPOM atau lembaga sertifikasi halal (jika diperlukan), yang membuktikan bahwa kemasan tersebut aman dari bahan beracun dan telah melalui standar keamanan pangan nasional.

IV. Simbol BPA Free

Ini penting untuk bahan plastik. BPA (Bisphenol-A) adalah zat kimia berbahaya yang sering ditemukan dalam plastik murah. Plastik food grade wajib bebas BPA.

2. Kenali Kode Resin pada Kemasan Plastik

Sebagian besar kemasan makanan menggunakan bahan plastik. Untuk itu, perhatikan nomor resin yang biasanya tertera dalam simbol daur ulang segitiga di bagian bawah kemasan. Berikut kode plastik yang umumnya aman (food grade):

#1 PET/PETE (Polyethylene Terephthalate)

Umum dipakai untuk botol air minum dan wadah makanan. Aman, tapi hanya untuk sekali pakai.

#2 HDPE (High-Density Polyethylene)

Tahan bahan kimia, biasa digunakan untuk kemasan susu, yogurt, dan minuman lainnya.

#3 LDPE (Low-Density Polyethylene)

Lembut dan fleksibel, biasa digunakan sebagai lapisan dalam makanan beku atau roti.

#4 PP (Polypropylene)

Sangat tahan panas dan dingin, cocok untuk microwave maupun freezer. Ini adalah kode yang digunakan ALVAboard, dan salah satu yang paling aman untuk frozen food.

Hindari:

Kode #3 (PVC) dan #7 (Other), karena sering mengandung zat tambahan yang bisa migrasi ke makanan, kecuali ada bukti pengujian atau sertifikasi khusus yang menyertai.

3. Minta Dokumen Uji Migrasi dari Produsen

Untuk pelaku usaha skala menengah dan besar, penting untuk tidak hanya percaya pada klaim kemasan, tetapi juga meminta dokumen resmi hasil uji migrasi bahan. Dokumen ini biasanya menunjukkan:

1. Jenis bahan penyusun kemasan,
2. Hasil pengujian terhadap suhu ekstrim,
3. Bukti tidak adanya migrasi zat kimia ke makanan,
4. Lembaga pengujinya (misal: Sucofindo, Intertek, SGS, atau laboratorium universitas ternama).

Sebagaimana disebutkan dalam ALVAboard, uji migrasi adalah syarat utama untuk menyatakan sebuah kemasan lolos food grade, terutama bagi makanan beku.

4. Evaluasi Stabilitas Kemasan terhadap Suhu

Untuk frozen food, tidak cukup hanya food grade pada suhu ruang. Pastikan kemasan mampu bertahan di suhu rendah ekstrem tanpa berubah bentuk, retak, atau pecah. ALVAboard, misalnya, telah diuji dan terbukti tahan di suhu -20°C hingga 130°C, menjadikannya ideal untuk cold chain, pendingin, hingga makanan siap saji.

5. Konsultasi Langsung dengan Produsen atau Agen Resmi

Jika kamu masih ragu, cara terbaik adalah berkomunikasi langsung dengan pihak produsen kemasan. Produsen yang profesional dan terpercaya akan dengan senang hati menjelaskan:

1. Asal bahan baku kemasan,
2. Sertifikasi yang mereka miliki,
3. Standar pengujian yang digunakan,
4. Contoh penggunaan kemasan di industri lain.

Contohnya, tim ALVAboard menyediakan konsultasi langsung untuk memilih jenis kemasan food grade yang sesuai dengan kebutuhan usaha, termasuk pilihan varian Cool Box untuk produk beku.

Dengan memahami kelima poin di atas, Anda tidak hanya bisa memilih kemasan yang aman, tetapi juga lebih percaya diri dalam membangun merek dan menjaga reputasi bisnis makananmu. Ingat: kemasan adalah perlindungan pertama bagi kualitas dan kepercayaan konsumen. Jangan sembarangan!

ALVAboard: Kemasan “Pendingin” Bersertifikasi Food Grade

ALVAboard adalah material kemasan berbahan dasar corrugated polypropylene yang dirancang khusus untuk industri makanan, logistik, dan pertanian. Dengan struktur berongga dan permukaan kuat, ALVAboard tahan terhadap tekanan, air, dan suhu ekstrem; sehingga cocok untuk mengemas frozen food.

Dilansir dari artikel resmi mereka, ALVAboard telah tersertifikasi food grade dan memenuhi syarat FDA serta uji migrasi BPOM. ALVAboard juga tahan suhu dari -20°C hingga 130°C, membuatnya ideal untuk menyimpan makanan beku dan makanan siap saji.

Salah satu varian unggulan adalah ALVAboard Cool Box solusi penyimpanan dan distribusi makanan beku yang ringan, kuat, serta mudah dicuci dan digunakan ulang. Cool Box ini sudah digunakan oleh brand-brand besar seperti Aice, Wings, Mayora, Paxel, dan lainnya.

Buktikan Kualitas ALVAboard di INAGRIMAT 2025!

Datangi stan ALVAboard di INAGRIMAT Juli 2025 berlokasi di Muladi Dome, Semarang, Jawa Tengah. 

Info lengkap acara: https://inagrimat.com

atau Anda bisa mengisi formulir di link dibawah ini :

https://lnk.ink/ALVAboard

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa perbedaan antara food grade dengan non-food grade?

Food grade berarti aman bersentuhan langsung dengan makanan, bebas migrasi zat kimia. Non-food grade tidak memiliki jaminan tersebut, dan bisa mencemari makanan.

2. Kenapa kemasan food grade itu penting?

Karena menyangkut keamanan konsumen dan kualitas produk. Food grade menjamin makanan tidak terkontaminasi zat berbahaya dan tetap bergizi selama penyimpanan.

3. Apakah semua plastik adalah food grade?

Tidak. Hanya plastik dengan kode resin tertentu (seperti PP, PE, PET) yang termasuk food grade dan sudah lolos uji migrasi.Jika Anda pelaku usaha kuliner, distribusi makanan beku, atau produsen frozen food skala UKM maupun industri, pastikan kemasan Anda bukan hanya kuat dan praktis; tapi juga aman dan bersertifikasi food grade. ALVAboard bisa jadi solusi terbaik untuk kualitas tanpa kompromi.

Share the Post:

Related Posts