Bagi pelaku usaha di bidang makanan, memilih bahan kemasan bukan hanya soal harga, tapi juga soal kualitas, keamanan, dan citra bisnis jangka panjang. Artikel ini akan membahas secara mendalam kelebihan dan kekurangan plastik untuk packing sayuran, risiko jangka panjangnya, serta memperkenalkan alternatif kemasan yang lebih awet dan ramah lingkungan.
Fenomena Tingginya Penggunaan Plastik untuk Packing Sayuran
Di berbagai rantai distribusi—baik pasar tradisional maupun modern—plastik masih menjadi material utama untuk kemasan sayuran. Hal ini tidak mengherankan: plastik memiliki karakteristik ringan, fleksibel, dan efisien secara biaya. Namun, seiring meningkatnya kesadaran lingkungan dan tuntutan keberlanjutan dari konsumen maupun regulator, pendekatan ini mulai dipertanyakan.
Data dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) per Juli 2024 mencatat bahwa total timbunan sampah nasional mencapai 31,9 juta ton, dengan 11,3 juta ton di antaranya belum mampu dikelola secara optimal. Penggunaan plastik konvensional, termasuk laminated polypropylene, turut berkontribusi terhadap masalah ini.
Maka itu, sebagai solusi yang lebih unggul, ALVAboard menghadirkan material berbasis polypropylene (PP) berongga yang tak hanya ringan dan tahan air, tetapi juga memiliki daya tahan struktural tinggi serta lebih ramah daur ulang dibanding laminated plastik konvensional. Struktur berongganya memungkinkan sirkulasi udara lebih baik dan perlindungan fisik maksimal, menjadikannya pilihan ideal bagi pelaku industri agrikultur dan logistik yang mengutamakan efisiensi, keberlanjutan, dan kualitas kemasan secara bersamaan.
Kelebihan dan Kekurangan Plastik untuk Packing Sayuran
Kelebihan
1. Biaya Rendah dan Ketersediaan yang Tinggi
Plastik konvensional seperti polyethylene (PE) dan polypropylene (PP) sangat mudah didapatkan di pasaran dengan harga terjangkau. Hal ini menjadikannya pilihan utama bagi UMKM hingga korporasi besar.
2. Ringan dan Fleksibel
Plastik identik sebagai barang yang ringan dan fleksibel, sehingga mengurangi beban logistik serta memudahkan packing manual atau mesin otomatis.
3. Perlindungan yang Efektif: Kedap Udara dan Air
Plastik memiliki sifat barrier yang baik terhadap uap air dan oksigen, terutama jika dilaminasi. Ini penting untuk menjaga kelembaban ideal dan mencegah kontaminasi mikroba.
4. Transparan dan Mengunggulkan Tampilan Produk
Plastik transparan memungkinkan konsumen melihat produk di dalamnya tanpa harus membuka kemasan. Hal ini meningkatkan kepercayaan sekaligus mempercepat proses pembelian.
Kekurangan
1. Masalah Lingkungan Berkelanjutan
Berdasarkan data dari The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) yang dikutip oleh Kompas, hanya sebesar 9% sampah plastik dunia yang berhasil didaur ulang, 19% sampah plastik dibakar, dan 22% sampah plastik tidak terkelola. Ditambah lagi, terdapat 49% sampah plastik yang berakhir begitu saja di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau landfilled. Sampah-sampah tersebut berpotensi besar mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan.
2. Permeabilitas Rendah
Permeabilitas adalah kemampuan material (contohnya plastik) untuk dimasuki oleh zat-zat asing, seperti oksigen, uap air, nitrogen, dsb. Sedangkan sayuran adalah produk yang masih hidup pasca dipanen. Oleh karena itu, plastik dengan permeabilitas rendah membuat produk makanan kurang bernapas dan mempercepat pembusukan.
3. Berpotensi Besar Mengurangi Branding suatu Brand
Meski harga sangat terjangkau, tapi disisi lain brand image suatu produk makanan dapat menurun apabila menggunakan kemasan plastik yang tidak food-grade dan mencemari lingkungan. Hal tersebut bisa mencerminkan bahwa kemasan plastik yang cenderung berbahaya ini tidak mencerminkan identitas brand, terutama jika suatu brand ingin produknya tampil premium atau eco-conscious.
4. Risiko Menularkan Zat Kimia
Jika pelaku bisnis tidak menggunakan plastik food-grade, maka produk makanan berpotensi besar terpapar zat kimia, terutama dalam kondisi yang lembab atau panas.
Risiko Jangka Panjang Penggunaan Plastik sebagai Packaging Sayuran
1. Regulasi Semakin Ketat
Menurut Data dan Informasi Pengurangan Sampah, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, memiliki target ambisius, yakni 30% pengurangan sampah dan 70% penanganan sampah pada tahun 2025. Regulasi yang dibuat juga mengatur pembatasan secara bertahap penggunaan beberapa jenis plastik sekali pakai (single-use plastics) seperti kantong belanja plastik, sedotan plastik, wadah styrofoam, dan alat makan/minum (cutleries) pada usaha ritel dan jasa makanan dan minuman.
2. Peralihan Preferensi Konsumen
Dikutip dari DetikNews, bahwa gaya hidup dari Gen Z dan Millenial cenderung mengadopsi kehidupan berkelanjutan, di mana mereka bersedia membayar produk lebih ramah lingkungan dan mempertimbangkan dampak lingkungan saat membeli suatu produk. Oleh karena itu, penggunaan plastik bisa menjadi penghalang dalam membangun loyalitas konsumen baru yang peduli sustainability.
3. Hidden Cost alias Biaya Tidak Terduga Akibat Limbah Plastik
Ketika plastik yang tidak mampu dikelola, maka akan meningkatkan penumpukan limbah dan berujung pada hadirnya biaya operasional tambahan, seperti pengelolaan limbah, pengemasan ulang karena produk rusak, atau hukum dari pemerintah karena melanggar regulasi. Hal-hal tersembunyi itu bisa menipiskan margin keuntungan pebisnis tanpa disadari.
Jangan Lewatkan Event Inigrimat, dan Kunjungi Booth Kami!
Kunjungi booth kami di INAGRIMAT 2024, 17–19 Juli di Muladi Dome, Semarang, Jawa Tengah. Temui langsung tim kami dan lihat demo produk secara langsung.
Info lengkap acara: https://inagrimat.com
Kenapa ALVAboard?
- Reusable & Washable: Tahan lama, bisa dipakai berulang kali, dan mudah dibersihkan—mengurangi biaya operasional.
- Food-Grade & Bebas BPA: Aman untuk sayuran dan produk pangan, tanpa risiko migrasi bahan kimia.
- Struktur Kokoh & Tahan Lembab: Tetap kuat meski terkena air—ideal untuk produk tinggi cairan.
- Mudah Dicetak: Cocok untuk branding kemasan yang profesional dan premium.
- 100% Daur Ulang: Mendukung regulasi lingkungan dan strategi ESG perusahaan.
Download panduan eksklusif “Strategi Packaging Bisnis Makanan 2025” Berisi insight pasar, tips efisiensi kemasan, dan studi kasus brand sukses atau hubungi Customer Service ALVAboard langsung di WhatsApp di 087793102838 untuk mendapatkan konsultasi lebih lanjut. Cek juga produk-produk ALVAboard di marketplace favorit anda di ALVAboard Shop, Tokopedia, Shopee dan Tiktok Shop.