Mengenal Sampah Anorganik dan Cara Mengelolanya

sampah anorganik

Dikutip dari data  laporan tahunan dari organisasi seperti Bank Dunia, UNEP (Program Lingkungan PBB), dan statistik dari lembaga penelitian lingkungan, diperkirakan sekitar 2,01 miliar ton sampah dihasilkan di seluruh dunia setiap tahun, dan angka ini terus meningkat seiring pertumbuhan populasi dan urbanisasi. 

Dari total tersebut, sekitar 13% atau sekitar 242 juta ton diolah secara efektif melalui daur ulang atau komposting, sementara sisanya berakhir di tempat pembuangan akhir atau dibakar. 

Permasalahan sampah plastik juga semakin mengkhawatirkan, dengan jutaan ton plastik mencemari lautan setiap tahun, mengancam ekosistem dan kesehatan manusia. Upaya untuk mengurangi, mendaur ulang, dan mengelola sampah, khususnya sampah yang sulit terurai seperti sampah jenis anorganik, harus dikelola secara berkelanjutan untuk mengatasi krisis limbah global ini. 

Baca juga Pembahasan tentang Apa yang Dimaksud dengan Go Green

Apa itu Sampah Anorganik?

sampah anorganik

Sampah jenis anorganik adalah jenis limbah yang berasal dari bahan-bahan non-hayati, tidak dapat diurai secara alami, dan umumnya berasal dari proses industri. Berbeda dengan sampah organik yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup dan dapat diurai oleh mikroorganisme, sampah jenis anorganik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai atau bahkan tidak dapat terurai sama sekali.

Dikutip dari buku Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik (2022), pengertian sampah anorganik adalah limbah yang diproduksi dari bahan-bahan nonhayati, sumber daya alam tidak terbarui, dan hasil proses teknologi pengelolaan bahan tambang dan industri.

Jenis-jenis Sampah Anorganik

Sampah Jenis anorganik dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan pembuatnya, antara lain:

  • Plastik: Salah satu jenis sampah jenis anorganik yang paling umum ditemukan. Plastik sangat sulit terurai dan dapat mencemari lingkungan dalam jangka waktu yang sangat lama. Contoh sampah plastik: botol minuman, kantong plastik, kemasan makanan, dan styrofoam.
  • Kaca: Sampah kaca terbuat dari bahan mineral yang tidak mudah terurai. Contoh sampah kaca: botol kaca, gelas, cermin, dan lampu.
  • Logam: Sampah logam berasal dari bahan-bahan seperti besi, aluminium, tembaga, dan timah. Contoh sampah logam: kaleng bekas, peralatan rumah tangga dari logam, dan kabel.
  • Kertas: Meskipun kertas terbuat dari bahan organik (kayu), namun proses pembuatan kertas melibatkan bahan kimia sehingga sulit terurai secara alami, terutama jika kertas tersebut sudah dilapisi plastik atau bahan kimia lainnya.
  • Bahan Kimia: Sampah kimia berasal dari berbagai produk rumah tangga, industri, dan pertanian yang mengandung bahan kimia berbahaya. Contoh sampah kimia: baterai, cat bekas, pestisida, dan oli bekas.

Dampak Sampah Anorganik terhadap Lingkungan

Peningkatan jumlah sampah jenis anorganik dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan, seperti:

  • Pencemaran Tanah: Sampah yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah dan mengganggu kesuburan tanah.
  • Pencemaran Air: Sampah yang terbawa oleh air hujan dapat mencemari sungai, danau, dan laut.
  • Pencemaran Udara: Pembakaran sampah dapat menghasilkan gas beracun yang mencemari udara.
  • Kerusakan Habitat: Timbunan sampah dapat merusak habitat satwa liar.

Cara Mengelola Sampah Anorganik

Untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, kita dapat melakukan beberapa upaya pengelolaan, antara lain:

  • Reduce: Mengurangi penggunaan produk-produk yang menghasilkan sampah anorganik.
  • Reuse: Menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai.
  • Recycle: Mendaur ulang sampah menjadi produk baru.
  • Disposal: Membuang sampah anorganik pada tempat yang telah ditentukan dan diolah dengan benar.

Untuk mengurangi dampak negatif sampah jenis anorganik terhadap lingkungan, kita dapat melakukan beberapa upaya pengelolaan, antara lain: mengurangi penggunaan produk-produk yang menghasilkan sampah varian anorganik, menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai, mendaur ulang sampah jenis anorganik menjadi produk baru, dan membuang sampah jenis anorganik pada tempat yang telah ditentukan dan diolah dengan benar. Salah satu cara mudah untuk memulai pemilahan sampah adalah dengan menggunakan tempat sampah yang didesain khusus seperti ECO Bin ALVAboard. Tempat sampah ini memudahkan kita untuk memilah sampah organik dan non-organik secara terpisah. 

Keunggulan ECO Bin ALVAboard dalam Pengelolaan Sampah

  • Pemilahan Sampah yang Efektif:
    • Desain Kompartemen: ECO Bin ALVAboard umumnya dilengkapi dengan beberapa kompartemen yang terpisah, sehingga memudahkan Anda untuk memilah sampah organik, anorganik, dan bahkan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) secara terpisah.
    • Labeling yang Jelas: Tanda atau label pada setiap kompartemen membuat proses pemilahan menjadi lebih intuitif dan mudah dipahami oleh seluruh anggota keluarga.
  • Material Ramah Lingkungan:
    • Daur Ulang: ECO Bin ALVAboard terbuat dari bahan daur ulang, sehingga mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir.
    • Tahan Lama: Materialnya yang kuat dan tahan lama membuat ECO Bin ALVAboard dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
  • Estetika Menarik:
    • Desain Modern: Desainnya yang modern dan minimalis membuat ECO Bin ALVAboard tidak hanya berfungsi sebagai tempat sampah, tetapi juga sebagai elemen dekorasi yang menarik di rumah atau kantor Anda.
    • Berbagai Pilihan Warna: Tersedia dalam berbagai pilihan warna, sehingga Anda dapat memilih yang sesuai dengan interior ruangan.
  • Fleksibilitas Penggunaan:
    • Ukuran yang Bervariasi: ECO Bin ALVAboard tersedia dalam berbagai ukuran, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan ruang.
    • Mudah Dipindahkan: Desainnya yang ringan dan mudah dibongkar pasang membuat ECO Bin ALVAboard mudah dipindahkan.
  • Edukasi Lingkungan:
    • Mendorong Kebiasaan Baik: Dengan menggunakan ECO Bin ALVAboard, Anda secara tidak langsung mendidik anggota keluarga atau rekan kerja untuk membiasakan diri memilah sampah sejak dini.
    • Kontribusi untuk Lingkungan: Melalui pemilahan sampah yang konsisten, Anda berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi dampak negatif sampah terhadap ekosistem.

Cara Menggunakan ECO Bin ALVAboard

  1. Pisahkan Sampah: Sebelum membuang sampah, pisahkan terlebih dahulu berdasarkan jenisnya (organik, anorganik, B3).
  2. Buang ke Kompartemen yang Tepat: Masukkan setiap jenis sampah ke dalam kompartemen yang sesuai.
  3. Kosongkan Secara Berkala: Kosongkan setiap kompartemen secara teratur untuk menjaga kebersihan dan mencegah bau tidak sedap.
  4. Daur Ulang Sampah: Setelah terkumpul, bawa sampah yang dapat didaur ulang ke tempat penampungan atau bank sampah terdekat.

Baca juga Rekomendasi Box yang Kuat: Solusi Andal untuk Perlindungan Barang 

Dengan menggunakan ECO Bin ALVAboard, Anda telah mengambil langkah nyata dalam menjaga lingkungan. Mari kita bersama-sama wujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat!

Kesimpulan

Sampah jenis anorganik merupakan masalah lingkungan yang serius. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah anorganik. Dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan membuang sampah pada tempatnya, kita dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Jangan biarkan sampah mengotori lingkungan kita. Yuk, mulai kebiasaan memilah sampah dengan ECO Bin ALVAboard check ou tempat sampahnya sekarang juga di d yang mengusung produk go green dengan aksi masukkan ALVAboard ke keranjang ALVAboard Shop,  Tokopedia,Shopee, BliBli, Tiktok Shop dan Paxel Market

Share the Post:

Related Posts