Laporan Indexbox pada 2024, volume ekspor buah dan beri Asia‑Pasifik mencapai 17 juta ton, senilai US $24 miliar — mencerminkan pertumbuhan 18 % secara tahunan. Namun, tanpa pengemasan yang sesuai standar, pengiriman bisa rusak atau ditolak saat tiba di pelabuhan, menyebabkan kerugian signifikan bagi eksportir. Ini menunjukkan bahwa strategi packing bukan hanya soal estetika, tapi fondasi utama agar “emas hijau” seperti mangga, pisang, dan nanas bisa diberangkatkan dan diterima dalam kondisi prima.
Seiring peningkatan jumlah container dan ketatnya regulasi kualitas di negara tujuan, eksportir buah perlu mengadopsi teknik packing yang efisien dan sesuai regulasi. Oleh karena itu, dalam artikel akan membahas berbagai tantangan dalam ekspor buah, teknik packing yang efektif, hingga persyaratan pengiriman yang perlu Anda penuhi untuk menjaga kualitas produk sampai tujuan.
Tantangan Ekspor Buah ke Luar Negeri!
Goodstats Data mencatat tren naik‑turun yang dinamis dalam ekspor buah Indonesia, periode 2013–2022 volumenya mencapai 7,63 juta ton atau senilai US$ 2,95 miliar. Artinya, meski berpotensi memiliki keuntungan besar, tetapi bisnis ekspor buah segar tidak mudah karena memiliki beberapa tantangan, seperti:
1. Tingkat Ketahanan Buah
Buah segar rentan rusak karena kandungan air tinggi dan aktivitas biologisnya. Suhu penyimpanan ideal bervariasi: pisang dan mangga (10–13°C), apel dan stroberi (0–4°C), dengan kelembapan relatif 85–95%. Selain itu, kemasan perlu menahan tekanan sekitar 20–40 kPa untuk mencegah kerusakan saat pengiriman.
2. Regulasi Negara Tujuan Ekspor
Setiap negara tentunya memiliki standar keamanan pangan dan pengemasan berbeda. Seperti laporan dari Karantina Indonesia yaitu ketika Indonesia akan melakukan ekspor buah manggis ke China, Indonesia harus memenuhi persyaratan dari Protocol of Phytosanitary.
3. Durasi Ekspor
Pengiriman via laut bisa memakan waktu 12–40 hari tergantung tujuan, sementara jalur udara hanya 1–3 hari namun jauh lebih mahal. Oleh karena itu, penting menggunakan kemasan tahan lama dan food-grade seperti PP Corrugated dari ALVAboard yang terbukti tahan lembab, menjaga suhu, serta melindungi buah dari tekanan selama ekspor.
Bagaimana Cara Packing Buah untuk Ekspor?
Pengemasan yang tepat bukan hanya melindungi produk dari kerusakan, tapi juga menambah nilai jual dan memperpanjang masa simpan. Berikut lima cara efektif dalam packing buah untuk ekspor:
1. Gunakan Kemasan Primer yang Aman dan Food Grade
Pastikan setiap buah dikemas dalam bahan plastik atau wrap yang tidak bereaksi dengan makanan, seperti plastik PP (polypropylene) berlaminasi. Bahan ini dikenal inert (zat yang tidak mudah bereaksi terhadap zat lain), tahan kelembapan, dan bersertifikat food-grade. Menggunakan material berkualitas seperti PP Corrugated dari ALVAboard dapat menjadi solusi praktis, karena selain food-grade, kemasannya juga ringan namun tetap kokoh untuk melindungi produk selama perjalanan panjang.
2. Gunakan Karton atau Wadah Sekunder yang Kokoh
Selain kemasan primer, packing sekunder seperti corrugated box atau crate berperan penting dalam menjaga kualitas buah selama pengiriman. Pilihan material seperti PP Corrugated seperti milik ALVAboard memberikan keunggulan dalam hal ketahanan struktur dan kelembapan—cocok untuk kebutuhan ekspor yang membutuhkan durabilitas tinggi.
3. Pisahkan Buah Sesuai Ukuran dan Kematangan
Pemilahan buah berdasarkan ukuran dan tingkat kematangan sangat penting untuk menjaga kualitas selama ekspor. Buah yang sudah matang menghasilkan gas etilen lebih tinggi—sekitar 10–100 ppm (parts per million) tergantung jenisnya. Sebagai contoh, pisang matang bisa mengeluarkan etilen hingga 100 ppm, sedangkan yang masih hijau hanya sekitar 1–5 ppm. Jika buah dengan tingkat kematangan berbeda dicampur dalam satu kemasan, etilen dari buah matang akan mempercepat proses pematangan buah lain, sehingga meningkatkan risiko pembusukan selama perjalanan. Oleh karena itu, sortir dan pisahkan buah sejak tahap awal packing untuk menjaga keseragaman kualitas.
4. Gunakan Ventilasi dan Penyerap Etilen
Sirkulasi udara dalam kemasan ekspor sangat memengaruhi laju pematangan buah. Kemasan yang dirancang dengan lubang ventilasi terukur—biasanya dengan diameter 4–8 mm dan distribusi merata—akan membantu mempertahankan suhu stabil dan mengurangi kelembaban berlebih. Selain itu, penyerap etilen seperti potassium permanganate atau bahan aktif berbasis zeolit mampu menurunkan konsentrasi etilen di dalam kemasan hingga di bawah 1 ppm, secara signifikan memperlambat proses pematangan. Kombinasi sistem ventilasi dan penyerap gas ini sangat ideal jika digunakan bersama material kemasan yang tidak mudah lembab dan tetap kuat dalam berbagai kondisi, seperti PP Corrugated dari ALVAboard.
Persyaratan Ekspor Buah Segar
1. Sertifikasi Karantina dan Phytosanitary
Sebelum diekspor, buah segar wajib lolos pemeriksaan dari Badan Karantina Pertanian untuk memastikan bebas dari hama, penyakit, dan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Sertifikasi phytosanitary ini biasanya diterbitkan setelah proses inspeksi fisik dan laboratorium, dan menjadi dokumen wajib yang diakui negara tujuan sebagai jaminan bahwa produk aman dan layak masuk pasar mereka.
2. Standar Pengemasan Internasional
Pengemasan harus memenuhi standar keamanan pangan seperti ISO 22000 atau HACCP, yang mencakup kebersihan, ketahanan, dan keamanan bahan terhadap kontaminasi. Selain itu, DMK Cargo merekomendasikan penggunaan wadah sekunder seperti box plastik atau krat kokoh untuk menahan benturan selama pengiriman. Kemasan seperti PP Corrugated dari ALVAboard juga dapat digunakan karena ringan, food-grade, dan tahan lembap, sehingga mendukung standar ekspor internasional.
3. Label dan Informasi Produk
Setiap kemasan buah wajib mencantumkan label berisi informasi lengkap: nama buah, varietas, berat bersih, asal daerah, tanggal panen, serta tanggal kadaluarsa. Label ini sebaiknya menggunakan bahasa negara tujuan ekspor dan dicetak dengan tinta tahan air untuk mencegah luntur selama proses distribusi. Penambahan barcode atau QR code juga bisa meningkatkan efisiensi pelacakan logistik.
4. Dokumen Ekspor dan Izin Usaha
Masukkan invoice, packing list, dan dokumen ekspor yang dikeluarkan Bea Cukai ke dalam map dan jauhkan dari packaging buah untuk menghindari perubahan suhu maupun hal-hal yang berpotensi mengurangi kualitas buah.
Pastikan Buah Tetap Awet dengan Kemasan PP Corrugated ALVABoard!
Ekspor buah segar butuh kemasan yang aman, kuat, dan tahan lama—semuanya ada di PP Corrugated Laminated dari ALVAboard. Kemasan ini sudah food grade, ringan tapi kokoh, tahan air dan lembap, serta ramah lingkungan. Cocok banget buat menjaga kualitas buah selama pengiriman laut maupun udara.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pilihan plastik PP food grade yang aman dan berkualitas untuk bisnis makanan Anda, hubungi Customer Service ALVAboard di WhatsApp di 087793102838 untuk mendapatkan konsultasi lebih lanjut di WhatsApp.
Kami siap membantu Anda menemukan solusi kemasan yang tepat untuk memastikan produk makanan Anda tetap aman dan menarik di mata konsumen.
Cek juga produk-produk ALVAboard di marketplace favorit anda di ALVAboard Shop, Tokopedia, Shopee dan Tiktok Shop. Jangan ragu untuk mengunduh e-book dari kami, 🔗”Panduan Packaging untuk Makanan” yang dapat membantu Anda memahami lebih dalam tentang tren dan pilihan kemasan yang dapat mendukung kesuksesan bisnis Anda.